Sungai Cipicung Meluap Belasan Rumah warga Dan Sekolah Terendam Banjir

 

Petugas Lakukan Koordinasi Dan Pendataan Rumah Yang Terdampak Banjir 


SUMEDANG- Hujan deras yang mengguyur wilayah Sumedang sejak sore tadi menyebabkan Sungai Cipicung di Lingkungan Singaparna, Kelurahan Regolwetan, meluap. Akibatnya, belasan rumah warga serta bangunan SD Negeri Sukasirna 1 terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 2,5 meter di beberapa titik.

Video amatir yang direkam warga memperlihatkan derasnya luapan air yang menerjang permukiman dan area sekolah. Air bah masuk ke rumah warga hingga setinggi 60 sentimeter, merusak perabotan dan menyisakan material lumpur. Sejak  minggu sore.(30/11/2025).

Salah seorang warga, Rosid, mengatakan banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut. Ia menduga adanya penyempitan aliran Sungai Cipicung turut memperburuk kondisi sehingga luapan air cepat memasuki rumah-rumah penduduk.

Adanya penyempitan sungai menjadi penyebab banjir terjadi, ini merupakan kejadian kai kedua semenjak tahun 2012 lalu di mana banjir terjadu setinggi satu meter lebih,” ujar Rosid.

Di SD Negeri Sukasirna 1, seluruh bangunan sekolah dilaporkan terendam. Sejumlah fasilitas dan barang penting milik sekolah, terutama perangkat elektronik dan buku pelajaran, rusak akibat tidak sempat diselamatkan.

Kepala sekolah, Ingrit Gantina, menyampaikan bahwa kegiatan belajar mengajar untuk esok hari terpaksa dilakukan secara daring atau belajar dari rumah. Sementara pihak sekolah akan melakukan oemberaihan area sekolah dari lumpur yang masuk.

Seluruh ruang sekolah terendam banjir sehingga sejumlah barang elektronik dan buku tidak terselamatkan, ungkap Ingrit.

Pihak Kelurahan Regolwetan mengatakan masih melakukan pendataan jumlah warga terdampak serta memeriksa kondisi lingkungan pasca banjir. Lurah Regolwetan, Yopi Purwanugraha, memastikan peninjauan ke lokasi terus dilakukan.

Kita kini masih melakukan pendataan dan peninjauan lokasi banjir, dimana di beberapa Rt rumah warga terendam banjir ,” ujarnya.

Sementara itu, petugas gabungan dari BPBD, Tagana, TNI–Polri, serta warga setempat terus berjibaku membersihkan material lumpur yang masuk ke rumah-rumah warga. Hingga kini, proses pendataan kerugian dan penyelidikan penyebab banjir masih di lakukan petugas.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama