![]() |
| Empat Dalang wayang Golek Bersiap Suguhkan Pertunjukan |
SUMEDANG- Suasana Pusat Pemerintahan Sumedang mendadak berubah menjadi lautan penikmat seni tradisi wayang golek. Ratusan warga dari berbagai daerah memadati area panggung utama untuk menyaksikan Pagelaran Empat Dalang Wayang Golek dalam rangka peringatan Hari Wayang Nasional. Yang di laksanakan di lapangan Pusat P3merintahan Sumedang, sabtu (29/11/2025).
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati, mengungkapkan kebanggaannya atas terpilihnya Sumedang sebagai tuan rumah perayaan tahun ini. Di sela pagelaran Empat Dalang Wayang Golek ini.
"Terima kasih kepada Persatuan Pedalang Indonesia (PEPADI) Jawa Barat yang telah mempercayakan Sumedang sebagai lokasi peringatan Hari Wayang Nasional,” ujarnya.
Tuti juga menegaskan, wayang bukan hanya sebuah tontonan, tetapi juga tuntunan untuk masyarakat agar dapat lebih memahami tentang kehidupan.
“Seni tradisi ini terbukti tetap dicintai di tengah arus modernisasi. Ia menghibur, sekaligus mendidik. Semoga masyarakat Sumedang terus mendukung dan melestarikan wayang,” katanya.
Ia pun mengajak generasi muda untuk tidak sekadar menonton, tetapi juga mempelajari nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap lakon.
“Wayang mengajarkan kita tentang karakter baik dan buruk, serta bagaimana memilih peran sosial yang benar. Cerita-cerita ini tidak boleh hilang,” tambahnya.
Dukungan serupa disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, yang hadir dan menyasikan langsung pagelaran Wayang Golek ini, menurutnya, menghadirkan pagelaran wayang merupakan upaya pemerintah menyediakan hiburan berkualitas bagi masyarakat.
"Nanggap wayang adalah cara membahagiakan rakyat. Wayang itu hiburan, sekaligus identitas budaya,” ujar Herman.
Namun ia juga mengingatkan pentingnya inovasi, yang mana wayang tidak hanya di nikmati oleh generasi yang sudah berumur saja tapi juga di cintai oeh kaula muda.
“Tantangan kita adalah bagaimana membuat wayang tetap relevan bagi generasi muda. Para pelaku seni harus berani beradaptasi dengan gaya mereka, tanpa kehilangan esensi tradisi,” tuturnya.
Puncak acara malam itu menghadirkan empat dalang terbaik yaitu: Darsa Wibiksana, Iman R. Cecep Supriadi, Wawan Dede Amung Sutarya, dan Dandan Dede Amung Sutarya. Keempatnya tampil bergiliran dalam pagelaran semalam suntuk yang berhasil menyedot perhatian masyarakat yang hadir.
Dengan gemerlap panggung, lakon-lakon klasik, dan sambutan hangat penonton, pagelaran ini tidak hanya menjadi perayaan seni, tetapi juga momentum penting untuk menjaga nafas panjang budaya wayang. Sebuah pengingat bahwa di tengah modernitas, tradisi tetap punya ruang istimewa di hati masyarakat. Apalagi dengan adanya sejumlah generasj muda yang ikut andil dalam pagelaran yang di laksanakan ini, dimana mereka memiliki peran penting dalam pagelaran, seperti halnya sebagai sinden yang mengiringi selama pagelaran berlangsung.

Posting Komentar