![]() |
| Sesi Bincang Buku. |
Panti Baca Ceria kembali menghadirkan Silatusastra Jilid 3, sebuah perayaan dalam rangka memperingati Bulan Bahasa. Acara diselenggarakan pada Sabtu, 25 Oktober 2025, bertempat di Gedung Sumedang Creative Center, menghadirkan rangkaian kegiatan yang menguatkan literasi, memperluas dialog budaya, serta menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap karya sastra.
Mengangkat semangat literasi bagi semua kalangan, Silatusastra Jilid 3 menampilkan berbagai kegiatan, mulai dari Bincang Buku, Gelar Wicara bertema “Dampak Sastra Terhadap Manusia”, sajak sunda, musikalisasi puisi, deklamasi puisi, rajah, teater dan beragam karya seni lainnya. Melalui program ini, Panti Baca Ceria ingin menegaskan bahwa sastra tidak hanya hadir sebagai bacaan, tetapi juga sebagai medium dialog, empati, refleksi, hingga pembentuk karakter manusia.
Ketua Penyelenggara, Difla Salsabila menyampaikan bahwa SilatuSastra tahun ini diharapkan bukan hanya menjadi ajang apresiasi kesenian, tetapi juga titik temu para pembaca, penulis, seniman, dan komunitas kreatif di Sumedang. “Sastra selalu punya cara menyentuh manusia, memperhalus rasa, sekaligus mempertajam logika. Di Bulan Bahasa ini, kami ingin menghadirkan ruang perjumpaan yang hangat, kreatif, dan penuh inspirasi,” ujarnya.
Acara ini juga menjadi momentum kolaborasi antara komunitas literasi, pegiat sastra, dan seniman muda daerah. Berbagai penampilan dipersembahkan oleh talenta lokal, membuktikan bahwa sastra dan seni masih hidup, berkembang, dan dicintai generasi hari ini.
Melalui SilatuSastra Jilid 3, Panti Baca Ceria menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program literasi yang relevan, inklusif, dan menyenangkan. Kegiatan ini diharapkan menjadi dorongan bagi masyarakat Sumedang untuk semakin mencintai bahasa Indonesia, merawat sastra, serta menjadikan literasi bagian dari gaya hidup.
Acara dibuka oleh sambutan dari Pendiri Panti Baca Ceria kang Ipul Sae, lalu dilanjut oleh pembacaan sajak sunda oleh Naila, juara 1 Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 Jawa Barat asal Bogor. Lalu dilanjut Bincang Buku "Telinga yang Tidak Dijual Di Pasar Saham" karya Anisa dari Bandung.
Semakin malam semakin seru selain penampilan rajah kasunyaan yang dibawakan oleh Bengkel Seni Absurd menjadi penyambung kepada sesi Gelar Wicara: Perkembangan Sastra dan Dampaknya Terhadap Manusia yang semakin seru oleh keempat narasumber dari berbagai kalangan; dosen sastra, sastrawan, seniman dan pendidik.
Para penampil dan penonton berbaur bersama menikmati alunan musik yang khas dari para penampil dan tentunya syahdu para pembaca puisi yang menutup malam semakin khidmat.

Mantap jiwa gelaran Panti Baca Ceria. Lanjutkan dan kuatkan kerelevansiannya. Saluutt.
BalasHapusPosting Komentar