Diduga Serangan Jantung, Calon Praja IPDN Angkatan XXXVI Meninggal Dunia Saat Apel malam

 

Kegiatan Pelatihan Dasar Yang Di Ikuti Oleh Para Calon Praja IPDN

Calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Maulana Izzat Nurhadi, angkatan XXXVI asal Ternate, Maluku Utara, meninggal dunia pada Rabu malam, 7 Oktober 2025 sekitar pukul 23.50 WIB saat ikuti kegiatan apel malam Pendidikan Dasar (Diksar).

Karo Administrasi Hukum Kepegawaian dan Humas IPDN, Prof.Dr. Arief M Edie,Msi, menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Pada malam hari itu, Maulana mengikuti apel rutin yang dimulai sejak pukul 22.00 WIB sebagai bagian dari kegiatan Diksar calon praja. Kegiatan apel ini merupakan bagian dari persiapan tidur sekaligus pengecekan kondisi kesehatan para peserta, yang masih dalam tahap pelatihan dasar dan berada di bawah pengawasan tim medis.

Saat apel Maulana mengeluhkan rasa lemas, mengetahui hal tersebut petugas langsung memberikan pertolongan dengan memberinya minuman dan kemudian membawa ke Klinik Sarana Apotek (KSA) untuk pemeriksaan awal. Karena kondisinya kurang baik kemudian diperiksa lebih lanjut di Rumah Sakit Universitas Padjadjaran (Unpad), sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) untuk tindakan pemulasaraan.

"Maulna ini mengaku lemas saat mengikuti apel malam yang di lakukan dan merupakan kegiatan rutin yang bias di ikuti oleh Capra ini, kemudian maulana di bawa ke KSA dan di rujuk kerumah sakit unpad",  kata Arief

Dari keterangan Arief, menurut penjelasan dokter, Maulana tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa detak jantungnya menurun drastis, yang diduga menjadi penyebab kematiannya.

Selanjutnya Arief menegaskan bahwa tidak ada indikasi kelelahan berlebihan, karena intensitas kegiatan fisik yang dijalani hanya berupa latihan Peraturan Baris-Berbaris (PBB) dalam satu minggu sejak 1 Oktober 2025.

“Selama Diksar berlangsung di dalam kampus, aktivitas hanya meliputi latihan baris-berbaris tanpa aktivitas fisik berat seperti lari-lari,” ujar Arief. Meninggalnya Maulana didiagnosis sebagai serangan jantung mendadak.

Keluarga almarhum telah diberi informasi segera setelah kondisi Maulana menurun. Jenazah Maulana telah dimakamkan di kampung halamannya di Maluku Utara. Pihak IPDN turut menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan mendoakan semoga Maulana mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

“Semangat dan dedikasi almarhum sangat tinggi, terbukti dari berbagai tahapan seleksi yang telah dilaluinya dengan baik,” jelas Arief.

Tambah Arief, jika praja ini memili riwayat penyakit jantung, kemungkinan untuk dapat lolos masuk ke ipdn. Karen sejak awal pemeriksaan dan seleksi ketat di lakukan dari setiap daerah yang mendaftar untuk menjadi praja ipdn.

"Seleksi ketat telah di lakukan sebelum mereka dapat masuk menjadi Praja Ipdn, dan jika korban memiliki riwayat penyakit jantung kemungkinan besar tidak dapat masuk menjadi Capra", pungkas Arief

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama