Mengenang Acil Bimbo Seniman Legendaris Indonesia dan Warisan Karya Musiknya yang Menginspirasi

Acil Bimbo. Foto: google


Indonesia kehilangan salah satu seniman terbaiknya. Seniman legendaris asal Jawa Barat, Acil Bimbo atau Raden Darmawan Drajat Hardakusumah, bukan sekadar musisi legendaris. Bersama saudara-saudaranya dalam grup Bimbo, ia menghadirkan lagu-lagu religi yang membekas di hati masyarakat Indonesia.


Acil Bimbo wafat di Rumah Sakit Hasan sadikin (RSHS) Bandung Jawa Barat, Senin (1/9/2025), pukul 22.13 WIB, dalam usia 82 tahun. Ia meninggal setelah berjuang melawan kanker paru-paru. Berita duka ini membawa kesedihan mendalam bagi dunia musik dan seni di tanah air. Terutama bagi mereka yang tumbuh besar dengan lagu-lagu Bimbo yang penuh makna dan kritik sosial.


Acil Bimbo, atau nama aslinya Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah, adalah salah satu pilar utama dari grup musik legendaris Bimbo. Ia membangun Bimbo bersama kedua saudaranya, Jaka dan Sam.


Acil Bimbo bukan sekadar musisi, melainkan juga seorang seniman yang berani menyuarakan realitas sosial melalui lirik-liriknya. Lagu-lagu seperti "Tuhan", "Balada Seorang Biduan", dan "Sajadah Panjang" tidak hanya enak didengar, tetapi juga menjadi cerminan zaman yang abadi.


Lahir di Bandung, Jawa Barat, Acil selalu membawa identitas Sunda dalam setiap karyanya. Kesederhanaan, kebijaksanaan, dan kepedulian yang menjadi ciri khas masyarakat Sunda terpancar jelas dari cara dia berkesenian.


Acil Bimbo bukan hanya seorang vokalis, tetapi juga seorang pencipta lagu yang genius. Lirik-liriknya yang puitis dan mendalam mampu menyentuh hati banyak orang, tanpa pandang usia. Kontribusi Bimbo, dan tentu saja peran Acil di dalamnya, sangatlah besar. Mereka membuktikan bahwa musik bisa menjadi alat untuk berdakwah, mengkritik, dan mencintai.


Mereka adalah pionir dalam musik bernuansa religi dan kritik sosial yang relevan hingga hari ini. Keberanian Acil Bimbo dan grupnya dalam menyuarakan kebenaran menjadikannya ikon yang tak tergantikan.


Kepergian Acil Bimbo meninggalkan duka mendalam, tetapi karya-karyanya akan terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang. Warisan musik yang ia tinggalkan bersama saudara-saudaranya tetap hidup. Lagu-lagu religi Bimbo terus diputar, mengisi ruang doa, menemani keluarga, dan mengingatkan masyarakat bahwa seni dapat menjadi penghubung antara manusia dengan Tuhannya.


Warisan itu adalah hadiah bagi bangsa: bukti bahwa musik yang lahir dari ketulusan akan selalu menemukan jalannya untuk abadi. Nama Acil Bimbo akan senantiasa dikenang, bukan hanya sebagai musisi, tetapi juga sebagai simbol bahwa seni dan spiritualitas dapat berpadu indah dalam harmoni.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama