![]() |
Ipul Saepulloh sedang mempresentasikan tentang Panti Baca Ceria |
Serpong, 10 September 2025 – Ipul Saepulloh, pendiri Panti Baca Ceria, tampil sebagai salah satu pembicara inspiratif dalam kegiatan Lokakarya Pendidikan Nonformal dan Informal yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, khususnya Direktorat Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal.
Acara yang berlangsung pada 7–10 September 2025 di Serpong ini menghadirkan berbagai pegiat literasi dari seluruh pelosok Indonesia, termasuk pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
Pada sesi ke-4 yang digelar tanggal 8 September 2025, Ipul Saepulloh — yang akrab disapa Ipul Sae — membawakan materi bertajuk "Literasi Sebagai Jalan Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan." Dalam pemaparannya, Kak Ipul membagikan pengalaman dan praktik baik yang telah dilakukan Panti Baca Ceria selama 9 tahun terakhir, yang secara konsisten telah memberikan dampak signifikan terhadap penguatan literasi dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di Kabupaten Sumedang.
“Literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi tentang membangun kesadaran kritis, membuka akses terhadap informasi, serta menciptakan ruang aman bagi pemuda dan perempuan untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Kak Ipul dalam pemaparannya.
Partisipasi aktif Panti Baca Ceria selama hampir satu dekade menjadi contoh nyata bagaimana komunitas lokal dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan nonformal di Indonesia. Melalui berbagai program seperti kelas baca tulis, pelatihan keterampilan, dan kegiatan pemberdayaan berbasis komunitas, Panti Baca Ceria telah menjadi titik terang bagi banyak warga di wilayah Sumedang.
Kegiatan Lokakarya ini menjadi wadah strategis untuk saling berbagi gagasan, memperkuat jaringan kerja antar pegiat pendidikan nonformal, serta mendorong kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat akar rumput.
Kehadiran figur-figur seperti Ipul menjadi bukti bahwa gerakan literasi dan pendidikan nonformal terus hidup dan berkembang, digerakkan oleh semangat kolektif dan dedikasi luar biasa dari para pegiat di lapangan.
Posting Komentar