Kegiatan Ilalang Fantasia. Dok: Panitia
Jepara — Taman Bacaan Masyarakat Rumah Belajar Ilalang kembali menghadirkan ruang-ruang kreatif bagi anak-anak melalui penyelenggaraan Ilalang Fantasia 2025 pada 29 November 2025 di Desa Kecapi, Tahunan, Jepara. Mengusung tema “Membuka Ruang”, festival ini dirancang sebagai sebuah ekosistem yang menyatukan literasi, seni, imajinasi, dan interaksi sosial dalam satu pengalaman yang menyeluruh.
Ilalang Fantasia tahun ini menghadirkan empat ruang tematik, yaitu Ruang Kreasi, Ruang Galeri, Ruang Pertunjukan, dan Ruang Wicara. Keempat ruang ini menjadi inti dari keseluruhan festival, memberikan kesempatan kepada anak-anak tidak hanya menikmati program, tetapi juga terlibat langsung dalam proses penciptaan dan pertunjukan.
Ruang Kreasi menjadi tempat anak-anak mengikuti workshop dan menghasilkan karya, baik kolaboratif maupun perorangan. Hasil karya tersebut kemudian dipamerkan di Ruang Galeri, memperlihatkan proses belajar kreatif anak-anak yang tertata dan penuh imajinasi. Sementara itu, suasana meriah hadir di Ruang Pertunjukan melalui dongeng, tari, dan musik yang dibawakan oleh Dongeng Najwa, Sanggar Tari Gamapetra, Dongeng Pak Amin, serta perwakilan siswa dari SDN 07 Kecapi dan SDN 01 Srobyong. Ruang Wicara turut menjadi wadah dialog antara anak, orang tua, dan para pendamping mengenai literasi dan lingkungan tumbuh yang sehat.
Festival ini juga menjadi momen penting bagi Rumah Belajar Ilalang dengan diluncurkannya 12 buku karya anak, terdiri dari enam buku kolektif dan enam karya perorangan. Peluncuran ini menjadi bukti nyata bagaimana pendampingan kreatif di Ilalang dapat menghasilkan karya yang dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.
Acara semakin hangat dengan kehadiran Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Sutisna, yang menyapa anak-anak sekaligus membagikan mainan edukatif. Dalam sambutannya, ia mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam menjaga anak dari paparan konten negatif di media sosial dan mengapresiasi upaya Rumah Belajar Ilalang dalam menciptakan ruang aman bagi tumbuh kembang anak.
Founder Rumah Belajar Ilalang, Den Hasan, menegaskan bahwa Ilalang Fantasia lahir dari kerinduan untuk kembali berkegiatan setelah masa jeda. Ia menyampaikan bahwa ruang publik ramah anak semakin berkurang, sehingga inisiatif seperti ini menjadi penting untuk memberikan alternatif yang sehat, kreatif, dan membangun rasa percaya diri anak. “Harapan kami, anak-anak dapat tumbuh di ruang yang merdeka, gembira, dan terhubung dengan lingkungannya,” ujarnya.
Ilalang Fantasia 2025 tidak hanya menjadi festival, tetapi juga langkah memperkuat ekosistem kreatif anak di Jepara. Melalui konsep empat ruang yang saling terhubung, Rumah Belajar Ilalang berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang memperluas akses anak-anak terhadap literasi, seni, dan pengalaman kreatif lainnya.
Posting Komentar