![]() |
| Proses Perbaikan Mesin Ac Di lakukan |
Majalengka- Cuaca panas ekstrem belakangan ini yang melanda sejumlah wilayah termasuk Kabupaten Majalengka. Dalam catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu udara di wilayah yang dijuluki 'Kota Angin' itu sempat menembus 37,6 derajat Celcius, dan menjadikannya salah satu daerah terpanas di Indonesia.
Kondisi ini membuat warga Majalengka merasa kegerahan. Seperti halnya di sejumlah kantor pemerintahan, pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC) bahkan disebut tak lagi terasa dingin. Beberapa pegawai memilih membawa kipas angin pribadi dari rumah agar bisa tetap nyaman bekerja di tengah udara panas yang menyengat.
Seperti yang di ungkapkan oleh salah seorang pegawai Diskominfo Majalengka Budi Azhari, dimana saat ini cuaca di luar ruangan cukup panas sehingga menajdi kurang nyaman untuk beraktifitas, dengan kondisi ini sebagian dari teman-teman pekerja ada yang berinisiatif membawa kipas portebel ataupun kipas kecil dari rumah.
"Saat ini cuaca di luar ruangan sangat panas sehingga kurang nyaman untuk tetap berada di dalam ruangan, jadu sebagian pekerja membawa kipas kecil dari rumahnya masing-masing, agar dapat bekerja dengan nyaman", kata Budi
Fenomena panas ekstrem ini juga berdampak pada meningkatnya permintaan servis AC. Mereka kini kewalahan melayani order yang terus berdatangan.
Sejak Jumat pekan lalu, permintaan servis AC meningkat tajam hingga dua kali lipat. Di saat normal, pengakuan dari salah satu pengusaha servis AC Dede junaidi mengatakan ia hanya menangani lima rumah dalam satu hari. Namun kini, jadwal servis bisa penuh hingga tiga hari ke depan karena banyaknya permintaan dari wilayah Majalengka, Sumedang, hingga Indramayu.
"Peningkatan permintaan sevis AC terjadi sejak jumat kemarin, karena kondisi saat ini cuaca cukup terasa panas, kebanyakan konsumen mengeluhkan kurang dinginnya AC yang di gunakan", ungkap Dede.
Bahkan jika biasanya pekerjaannya selesai sebelum magrib, kini mereka harus bekerja hingga tengah malam. Bahkan, ia mengaku baru bisa pulang sekitar pukul 1 dini hari lantaran masih banyak konsumen yang minta dilayani.
"Pengerjaan biasanya mulai dari jam sembilan hingga menjelang magrib bisa pulang, tapi sekatang itu tidak ngak bisa paling pulang jam 12 hingga jam 1 malam baru bisa pulang", Terangnya.
Lonjakan permintaan ini sebagian besar datang dari pelanggan yang merasa AC mereka tidak lagi dingin seperti biasanya. Padahal, penyebab utamanya bukan kerusakan mesin, melainkan suhu lingkungan yang memang meningkat drastis.

Posting Komentar