![]() |
| BPBD Kota Bogor menyematkan Kelurahan Tangguh Bencana. Foto humas Kota Bogor |
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor selaku ex officio BPBD Kota Bogor, Denny Mulyadi, secara resmi membuka kegiatan pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana Tegallega di Bigland Bogor Hotel, Jalan Malabar, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Selasa (26/8/2025).
Denny Mulyadi menyampaikan apresiasi kepada semua unsur yang terlibat dalam pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana Tegallega, yang merupakan Kelurahan Tangguh Bencana ke-26 di Kota Bogor.
Ia berharap kelurahan lain segera membentuk Kelurahan Tangguh Bencana, sehingga mampu mengantisipasi maupun mengurangi dampak bencana. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012, Kelurahan Tangguh Bencana adalah amanat nasional untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.
“Kelurahan Tangguh Bencana menjadi ujung tombak penanganan bencana, karena masyarakat lah yang pertama kali merasakan dampak sekaligus merespons bencana. Menjadi kewajiban semua pihak mulai dari saat ada potensi bencana, ketika terjadi bencana, hingga penanganan pascabencana. Jadi tidak hanya pemerintah, harus ada kebersamaan para stakeholder dengan tujuan utama mengurangi korban bencana,” kata Denny Mulyadi.
Ia menambahkan, semua unsur masyarakat harus terus berkolaborasi jika ada potensi bencana. Oleh karena itu, peran forum risiko bencana tingkat kelurahan sangat penting karena menjadi mata dan telinga. Selain itu, terkait potensi maupun gejala bencana yang ada, Denny Mulyadi berharap agar segera diinformasikan kepada lingkungan sekitar, sehingga hal yang tidak diinginkan dapat diantisipasi sejak awal.
Tidak hanya itu, dengan terbentuknya Kelurahan Tangguh Bencana diharapkan tumbuh budaya sadar bencana, semangat gotong royong, serta partisipasi aktif seluruh warga dalam merespons potensi maupun gejala bencana. Terbentuknya Kelurahan Tangguh Bencana diharapkan tumbuh budaya sadar bencana, semangat gotong royong, serta partisipasi aktif seluruh warga dalam merespons potensi maupun gejala bencana.
“Saya mengajak semua pihak untuk terus bersinergi, karena keberhasilan Kelurahan Tangguh Bencana sangat ditentukan oleh partisipasi dan kontribusi semua pihak dalam menanggulangi kejadian bencana, baik yang akan terjadi maupun yang sudah terjadi,” ujar Denny Mulyadi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Dimas Tiko Prahadisasongko, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti peserta dari berbagai unsur, seperti aparatur kelurahan, pemuda, PKK, dan pihak lain yang berkecimpung dalam penanganan kebencanaan. Para peserta akan mengikuti pembekalan selama tiga hari, 26–28 Agustus 2025.
“Pembentukan ini juga menjadi bagian dari amanat Standar Pelayanan Minimal (SPM). Semangatnya adalah mitigasi bencana. Semua unsur di Kelurahan Tangguh Bencana menjadi corong, motor, dan bagian pendahulu dalam melakukan mitigasi, yang nantinya dilanjutkan pada tahap kedaruratan serta penanganan lainnya," jelas Dimas.
Unsur Kelurahan Tangguh Bencana, sambung Dimas, menjadi paket lengkap dalam merespons suatu bencana, mengawali, menyertai, hingga mengakhiri. Ia berharap, Kelurahan Tangguh Bencana Tegallega dapat menjadi percontohan, mengingat tantangan yang ada pascapembentukan perlu diakselerasikan bersama.

Posting Komentar