Penampilan Rajah Bubuka dari Ki Kebo di Rima Berirama. Foto: Sae
Panti Baca Ceria sukses menggelar acara Rima Berirama Jilid 2 sebagai rangkaian menuju Silatusastra, dengan mengusung tema “Kidung Jagat Kalbu Sunda Niskala”. Digelar di Kafe Tobi pada Sabtu malam, 09 Agustus 2025. Tentunya acara ini menjadi ruang pertemuan antara seni tutur, musik, dan jiwa muda yang mencintai budaya Sunda.
Malam dibuka dengan khidmat melalui penampilan Rajah Kasumedangan oleh Juru Rajah Sumedang, Ki Kebo Kenongo, yang menghadirkan suasana sakral sekaligus membangkitkan rasa bangga terhadap warisan leluhur. Suara beliau yang berat dan bergetar, berpadu dengan lantunan rajah, mengajak hadirin memasuki alam batin Sunda yang penuh filosofi.
Selepas itu, panggung diisi dengan sajak-sajak Sunda oleh para pegiat sastra muda; Adit seorang seniman muda dari Sanggar Teaer Sebelas April dan Abah Erza sastrawan dari Garut bersama tim pengiring musiknya Party Kiri. Kata-kata puitis mengalun, menyentuh niskala — dunia tak kasatmata — yang tersimpan dalam memori budaya.
Nuansa semakin hangat dengan suguhan musik akustik Sunda, dari teman-teman Unit Kegiatan Mahasiswa UNSAP; GALUH PRAKASA dan GEMASAKA, tidak lupa juga penutup penampilan dari musisi Sumedang yang sudah malang melintang Aco Mallos feat Daru Waelah, menciptakan harmoni antara modernitas dan tradisi dari para musisi Sumedang.
Menariknya, sebagian besar penonton adalah anak muda. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa bahasa, musik, dan sastra Sunda masih relevan dan mampu bersinergi dengan gaya hidup kekinian. Suasana Kafe Tobi yang santai dan artistik juga menambah kenyamanan, membuat acara berjalan akrab dan interaktif.
“Rima Berirama jilid 2 ini salahsatu rangkaian menuju Silatusastra dengan menghadirkan suasana yang membumi, namun tetap memuliakan akar budaya Sunda, selain Rima Berirama juga ada Puisi Rakyat yang akan kami hadirkan di tempat-tempat seperti ini sebagai sosialisasi kegiatan akbar kami Silatusastra.” ujar Difla anggota Panti Baca Ceria.
Acara ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kesenian Sunda bukan hanya warisan, tetapi juga sumber inspirasi tanpa batas bagi generasi sekarang. Rima Berirama pun ditutup dengan doa foto bersama.
Tentang Panti Baca Ceria Panti Baca Ceria adalah komunitas literasi yang berfokus pada pengembangan budaya baca, literasi kreatif, dan pelestarian kearifan lokal di Sumedang. Melalui berbagai kegiatan, Panti Baca Ceria menghadirkan ruang belajar, berkarya, dan berjejaring bagi semua kalangan.
Kontak Media:
Panti Baca Ceria
Email: pbceriaspace@gmail.com
Instagram: @pantibacaceria
Posting Komentar